“Sesiapa yang menghidupkan bulan RAMADHAN dalam keadaan beriman dan ikhlas (kepada Allah), diampunkan dosanya yang terdahulu” [Muttafaqun 'alaihi]
KELEBIHAN
- Penghulu semua bulan
- Bulan Berkat & Rahmat
- Nuzul Al-Quran
- Malam Lailatul-qadr
- Ganjaran dari Allah
- Bulan pengampunan dosa
- Dibebas dari api neraka
- Dibuka pintu Syurga – ditutup pintu Neraka – Syaitan dibelenggu
AMALAN WAJIB
- Puasa
- Zakat Fitrah
AMALAN SUNAT MUAKKAD
- Solat Tarawih dan Witir
- Tadarus dan Khatam Al-Quran
- Bersedekah
- Umrah
- Banyak TAUBAT dan DOA
- Banyak buat Kebajikan
- Qiamullail dan buru LAILATULQADR
- Menjamu orang berbuka puasa
- I’tikaf 10 akhir Ramadhan
“Sesiapa yang memberi makan kepada orang yang berpuasa, maka baginya seperti pahala (orang yang berpuasa) dalam keadaan tidak berkurang sedikitpun dari pahala orang yang berpuasa itu.” [HR Ahmad, Tirmizi, Ibn Majah, Ad-Darimi]
PUASA
TAKRIF
Menahan diri daripada makan / minum / perkara-perkara yang membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga terbenam matahari beserta niat.
Menahan diri daripada makan / minum / perkara-perkara yang membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga terbenam matahari beserta niat.
SYARAT WAJIB
- Berakal
- Akil baligh
- Mampu berpuasa
SYARAT SAH
- Islam
- Mumayyiz
- Suci Haid & Nifas
- Dalam waktu dibolehkan puasa
RUKUN
- Niat
- Menahan diri dari segala perkara yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari
HIKMAH PUASA
- Tingkatkan TAQWA kepada Allah
- Membina sifat AMANAH
- Tarbiah JIWA BERSIH dari nafsu
- INSAF kesengsaraan orang lain
- Membina akhlak PENYABAR
- Disiplin menjaga WAKTU
- KESIHATAN jasmani, rehatkan perut dan sistem penghazaman.
“Wahai orang-orang yang beriman! Kamu diwajibkan berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang yang dahulu daripada kamu, supaya kamu bertaqwa.” [Al-Baqarah : 183]
BATAL PUASA
- Memasukkan sesuatu ke dalam rongga badan dengan sengaja seperti makan / minum
- Memasukkan sesuatu dari dua jalan qubul dan dubur
- Sengaja muntah
- Bersetubuh siang hari
- Keluar haid dan nifas
- Gila / pitam sepanjang hari
- Istimna’ – keluar mani sengaja
- Murtad
BOLEH BERBUKA
- Lapar / haus yang kritikal
- Musafir lebih dua marhalah
- Orang tua yang lemah
- Hamil – bimbang kandungan
- Wanita menyusukan anak
- Sakit membahayakan atau tiada harapan sembuh
- Tidak berdosa jika berbuka tetapi tetap wajib qadha’ / fidyah
ADAB BERBUKA
- Segera berbuka bila masuk waktu
- Doa berbuka yang thabit dan sahih “Hilanglah dahaga, basahlah peluh (hilang kekeringan) dan tetaplah pahala InsyaAllah” [HR Abu Daud]
- Doakan orang yang menjamu kita berbuka
- Berbuka dengan rutob / tamar dan air kosong
- Makan tidak berlebihan
- Menyegerakan solat Maghrib selepas berbuka dengan kurma dan sekiranya makanan belum dihidangkan. Jika makanan sudah dihidangkan maka makruh meninggalkan makanan untuk menunaikan solat.
“Sentiasalah umatku berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan melambatkan sahur” [HR Imam Ahmad dari Abu Zar]
SAHUR
Sabda Baginda saw : “Makan sahur ada KEBERKATAN. Oleh itu janganlah kamu meninggalkannya meskipun salah seorang antara kamu hanya minum SETEGUK AIR. Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berselawat ke atas orang-orang yang makan sahur. [HR Ahmad di dalam Musnad Ahmad no 10664]
Had waktu dibenarkan sahur : sehingga terbit fajar iaitu ketika azan subuh sedang dilaungkan.
Sabda Rasulullah saw : “Kamu semua boleh makan dan minum sehingga Ibn Ummi Maktum melaungkan azan kerana sesungguhnya dia tidak akan melaungkan azan (melainkan) hingga fajar sodiq benar-benar telah terbit.” [HR al-Bukhari]
Afdhal MELEWATKAN Sahur
Menurut Anas ra, Zaid bin Thabit ra berkata ; kami makan sahur bersama Nabi saw, kemudian Baginda berdiri untuk solat. Aku berkata : “Berapa lama antara azan dan sahur? Baginda menjawab : Kira-kira (membaca) 50 ayat.” [HR al-Bukhari dalam sahih al-Bukhari, kitab al-Shaum no 1921]
Hadis ini dijadikan dalil waktu imsak adalah 10 minit sebelum subuh. Apabila masuk waktu imsak maka seseorang tidak boleh makan lagi.
Namun tafsiran yang BENAR adalah Rasulullah saw terus mendirikan solat subuh setelah Baginda makan sahur. Kadar (masa) bacaan 50 ayat Al-Quran antara azan subuh dan sahur adalah kadar waktu Nabi saw MEMULAKAN dan MENGAKHIRKAN sahur Baginda.
Ia bukanlah waktu IMSAK seperti yang disangka oleh sesetengah pihak.
HILANG PAHALA PUASA
- Meninggalkan solat
- Melakukan maksiat
- Qauluz-zur – kata dusta
- Mencetuskan permusuhan
- Marah
- Rafas – kata-kata kotor dan keji
- Lagha – ucapan tidak bermanfaat
- Sakhob – bersuara keras / teriak
- Bertengkar mulut
- Amalan jahil
Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya puasa itu bukan menahan dari makan dan minum saja, hanyalah puasa yang sebenarnya adalah menahan dari lagha (ucapan sia-sia) dan rafas (ucapan kotor), maka bila seseorang mencacimu atau berbuat tindakan kebodohan kepadamu katakanlah : Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” [HR Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban, Al-Hakim]
0 Komentar untuk " Nota panduan Ramadhan "